Gambar di atas adalah screenshoot headline Detik Surabaya pagi ini. Berita tentang pembunuhan yang dilakukan seorang suami yang diduga curiga istrinya hamil dengan orang lain.
Di mana letak amburadulnya? Coba perhatikan berita terkait di bawahnya. Arti judul beritanya hampir sama meskipun menggunakan kata-kata yang berbeda. Dan ternyata setelah membaca beritanya, isinya memang tidak ada yang berbeda. Hanya susunan kalimatnya saja yang dibolak-balik.
Kalau membaca ketiga judul tersebut seolah-olah wartawan sudah mewawancarai pelaku dan kemudian pelaku mengaku membunuh karena cemburu. Namun ternyata itu hanya dugaan berdasarkan keterangan saksi yang masih sangat dangkal.
Lalu penempatan kata yang simpang siur pada judul berita paling bawah: “Karena Cemburu, Suami Bunuh Nekat Istri“.ย Saya yakin maksudnya adalah:”…, Suami Nekat Bunuh Istri”. Bagaimana situs berita Grup Detikcom bisa teledor seperti ini? Atau Detik Surabaya kurang ketat dalam quality control beritanya?
Kalau diperhatikan, selama ini Detik memang lebih mengutamakan kecepatan daripada kualitas berita. Bahkan pernah beberapa kali berita yang sudah dipublish, detik berikutnya sudah diunpublish atau diturunkan.
Saya pernah beberapa kali melihat wartawan Detik Surabaya meliput berita menggunakan Blackberry. Dugaan saya berita tersebut langsung terbit tanpa melewati screening oleh redaksi atau editor. Kalau ada yang dirasa kurang pas baru diturunkan oleh editor.
Lalu apa bedanya wartawan dengan blogger? Apa bedanya media massa terkenal dengan blog anak jalanan?
beda nya cuma berbadan hukum atau gak
Lebih Cepat
Lebih Baik
?
๐
Beda iklane su!
Beda blackberry juga!
JUDUL YANG ANEH
Podho koyo Nang MEMO WINGI……
MEMBONCENG TUJUAN AKHERAT (lmao)
Bedanya wartawan sekolahnya suka mbolos, kalo blogger udah ga sekolah suka ngilang juga hehehhe….
Tapi bener juga sih analisanya, soalnya skarang males buka detik gara2 itu, dulu detik bagus… skarang beritanya ya itu2 aja. liat aja kasus antasari yg diberitakan detik.
Detik detik menarik itu sudah lama berlalu
ternyata Om Det posting juga yang beginian, karena pagi tadi aku juga pusing membacanya.. Jurnalis yang aneh :”)
yayaya.. kan image mereka adalah lebih cepat, tanpa mementingkan kualitas berita
tak ada beda kang… beda status dan beda penyebutan ajah
wartawan digaji rutin sedangkan blogger terkadang tak bergaji
wekekekkeke
ya gitu deh.. yang penting cepet.. kadang gak akurat… udah gitu biasanya beritanya sepotong2 dan ngulang2..
Makanya saya eneg sama detikcom, coz mereka terkesan nulis asal-asalan.
Jeli sekali mengamati berita??
on progress kali..
kabarnya wartawan detik itu dituntut mobile, seumpama mereka dapat berita di lapangan maka mereka tinggal nelpon orang di kantor redaksi. Seketika itu akan diapdet. Maka pantas saja terkadang wartawan suka mengkritik tentang konten blog ini. Bener sih cepet, cuma kadang kurang akurat soal penulisan
Ya begitulah, kadang pernah double posting…
mending blogger, biaya sendiri, ndak usah dibayar juragan…
hmm… saya suka detik karena memang beritanya bener2 updatenya hitungan menit.. cuma kebenaran beritanya saya masih belum yakin.. beberapa kali sering salah..
karena kecepeten.. judulnya kadang ngawur dot com ya? ๐
repot juga, mas dion. sebelum dipublish, ada bagusnya persyaratan jurnalistik yang santun dan mencerahkan dipenuhi agar ndak sampai menimbulkan salah tafsir, apalagi eb sekelas detik surabaya.
lebih tepatnya media masa dengan soewoeng….. khas soewoeng baget tuh liputanya wakakakakakaka
lah, motto mereka kan berita ter-update, dan mungkin saking pengen cepat2nya terbit, jadi gitu deh mas ๐
Bedanya letak di kata-kata tadi dirangkum menjadi kalimat bolak-balik
yah namanya manusia mas g ada yang sempurna di mata orang lain hehehe ๐
resikonya kalau mengutamakan kecepatan berita,, tapi positifnya sih berita bisa apdet lebih cepat..
kalau blogger anaka jalanan seperti saya nulisnya ya di jalan he..he..
emm.. tapi ya memang harus lebih teliti, media berita sebesar detik atau kompas harus lebih jeli terutama editor.
Seperti baca koran SENTANA tahun 80-an. Isinya sperma dan darah.
wahhh kurang sipp ituh… kalo pengen cepet berkualitas.. panggul josandi aja.. diramal dulu berita apa yg minggu depan ada.. dan dterbitin minggu ini… huahahahahahahaha… seharusnya sih ya bawa laptop kecil gituh.. jangan blacbary.. jadi bisa langsung di edit di tempat sumber berita… sama aja kalo cepet tapi ambruadul.. kayak kalo bikin kue.. cepet luarnya garing tapi saat dimakan telurnya masih amis.. ueeeeeekkkk… huahahahahaha
yahya adis barus saja menerbitkan artikel Di cari seorang penulis ebook/ buku elektronik
lha iyo… blogku wae sing ngawasi aku dewe, alhamdulillah jarang mengalami miss…
detik pancen amburadul hahaha… ga layout e ga isine ga komentare..amburadul kabeh
Namanya aja “DETIK”, berita yang diterima oleh redaksi selalu datang setiap detik hingga bertumpuk-tumpuk. Makanya editor bingung nggak sempat ngecek berita yang akan di publish. Hehehe….